UWinfly T3

T3 Uwinfly

Bermula dari anak2 di kantor coba coba mau beli motor listrik tapi syarat saya adalah model harus seperti motor BBM,ngga kayak sepeda listrik modelnya, bisa dibuatkan surat resmi dan ada bengkel perbaikan. Akhirnya kita pilih Uwinfly T3… harganya? Ah mending ga di spill karena biar liat sendiri aja lah masing-masing.

Motor cuma dipakai buat jarak dekat, beli makan,kopi,rokok,kirim barang ke ekspedisi. Lumayan sekali charge full awet sekitar 2 mingguan.

Review setelah 1 bulan pemakaian gimana?

Overall,oke…material bodi : full Plastik, ga terlalu tebal, cat oke.kita pilih putih supaya bisa ditempel stiker promosi. O iya ada nomer rangka dibawah glove box depan. Ada covernya mesti dicongkel sedikit.

Awal pakai,bagian depan bunyi gluduk-gluduk, kita langsung bongkar, ternyata ban terlalu keras tekanan anginnya, 43psi…kita normalkan lagi ke 32psi.. Handling biasa, rem bagus, ngga ada suara jadi mesti rajin klakson, Bagasi lumayan besar (itu makanya kita ngga beli GESITS) Ada kotak penyimpanan di bawah stang juga.

Model? Hmmm ala-ala Vespa itu yang jadi pertimbangan kita beli. Ga ada pijakan kaki buat penumpang. Bunyi apapun di motor terdengar karena motornya sendiri ga ada suaranya

Dashboard ada indikator baterai, kecepatan, tingkat Gear 1,2,3… ada lampu sein dan indikator nya, lampu jauh dekat, klakson (ini penting)

Bisa dinyalakan dengan anak kunci bisa juga keyless (ada tombol di remote kunci).Ada indikator P alias Parking, tekan tombol di kanan bawah handle gas, sampai muncul tanda “00” baru bisa dijalankan..ada mode mundur dengan tekan tombol sebelah kiri bawah setang sambil di gas (eh putar handle “gas”)… standar berdiri, standar samping….dan Alarm yang cukup sensitif.

Masalah?

Well,pasti ada…. komstir bunyi,oblak,setang otomatis goyang. Indikator lampu di alat charge yang awalnya hijau saat baterai penuh, tapi belakangan hanya berwarna merah saja.

Solusi? Awalnya kita hubungi 081310101717 sebagai CS Uwinfly menanyakan masalah diatas. Cuma dijawab : 1. Memang begitu charger nya pak, liat di dashboard aja kalo udah penuh dicabut.

Komstir yg goyang mereka hanya membalas “saya tanyakan mekanik dulu kak” 2 hari ga ada respon, saya tanya lagi..jawabannya “belum ada jawaban kak” sampe tulisan ini dibuat udah 7 hari ngga ada respons.. (kelemahan produk lokal selalu di After Sales, begitu kok disuruh membanggakan produk dalam negeri..tapi after sales kacau) sudah gitu ga ada standar juga after salesnya, yang jual lempar ke CS, CS nya lama respons nya, kadang kebingungan sendiri sama solusi yang harus diambil

Akhirnya kita bongkar sendiri itu komstir, kita stel sendiri…. lalu videonya kita kirim ke CS Uwinfly..dijawab “komstirnya di kencengin”..

Kita bongkar sendiri setel komstir nya

Overall…lumayan lah buat ke warung, minimarket, anter barang ke kurir, anter jemput anak sekolah… tapi buat dibawa lewat jalur kalimalang misalnya, atau dibawa ke jalur utama, saya ga rekomen, selain kecepatannya hanya 60km per jam, jika baterai turun kapasitasnya, kecepatan maksimal juga ikutan turun.

After Salesnya diperbaiki… ya maklum lah, ngga seperti mesin bensin yang perlu penggantian oli,air radiator,busi,filter udara dll..motor ini minim replacement parts, jadi ga banyak pelaku usaha yang mengambil untung dari penjualan motor listrik ini kecuali produsen motor dan penjualnya sendiri ditambah PLN yang untung jualan listriknya. Jadi wajar kalo produsen dan penjual motor ini agak “½ hati” menjaga after salesnya.

Worth to buy? Buat pakai jarak dekat, rekomen juga. Buat Jarak jauh apalagi harian? Saya ngga rekomen. Model? Oke lah cukup familier. Material bodi? Buruk! Tapi sesuai harganya yang “terjangkau” . Daya angkut lumayan, saya bisa bonceng berdua total 150kg masih bisa lari normal. Material rangka? Seadanya… ngga istimewa. Baterai? Saya ga review baterai, tapi buat saya cukup terlepas type nya apa, kualitas gimana, orang akan menilai sendiri nanti.

Tinggalkan komentar